Pengertian Dasar MYSQL

Posted by HUMANIKA YUDHARTA PASURUAN FOREVER on Senin, 29 Oktober 2012


MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational Database Management System atau RDBMS), seperti halnya ORACLE, Postgresql, MS SQL, dan sebagainya. MySQL AB menyebut produknya sebagai database open source terpopuler di dunia.

Berdasarkan riset dinyatakan bahwa bahwa di platform Web, dan baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database yang paling banyak dipakai. Menurut perusahaan pengembangnya, MySQL telah terpasang di sekitar 3 juta komputer. Puluhan hingga ratusan ribu situs mengandalkan MySQL bekerja siang malam memompa data bagi para pengunjungnya.

Fitur MySQL
Kalau di seri 3.22 MySQL mulai diadopsi banyak orang dan meningkat populasi penggunanya, maka di seri 3.23 dan 4.0-lah terjadi banyak peningkatan dari sisi teknologi. Ini tidak terlepas dari tuntutan pemakai yang semakin mengandalkan MySQL, namun membutuhkan fitur-fitur yang lebih banyak lagi. Seri 3.23. Di seri 3.23 MySQL menambahkan tiga jenis tabel baru: pertama MyISAM, yang sampai sekarang menjadi tipe tabel default; kedua BerkeleyDB, yang pertama kali menambahkan kemampuan transaksi pada MySQL; dan ketiga InnoDB, primadona baru yang potensial. Seri 4.x. Di seri yang baru berjalan hingga 4.0 tahap alfa ini, pengembang MySQL berjanji akan menjadikan MySQL satu derajat lebih tinggi lagi. Fitur-fitur yang sejak dulu diminta akan dikabulkan, seperti subselek (di 4.1), union (4.0), foreign key constraint (4.0 atau 4.1—meski InnoDB sudah menyediakan ini di 3.23.x), stored procedure (4.1), view (4.2), cursor (4.1 atau 4.2), trigger (4.1). MySQL AB tetap berdedikasi mengembangkan dan memperbaiki MySQL, serta mempertahankan MySQL sebagai database open source terpopuler.
Keunggulan MySQL
Penyebab utama MySQL begitu popular di kalangan Web adalah karena ia memang cocok bekerja di lingkungan tersebut. Pertama, MySQL tersedia di berbagai platform Linux dan berbagai varian Unix. Sesuatu yang tidak dimiliki Access, misalnya—padahal Access amat popular di platform Windows. Banyak server Web berbasiskan Unix, ini menjadikan Access otomatis tidak dapat dipakai karena ia pun tidak memiliki kemampuan client-server/networking.
Kedua, fitur-fitur yang dimiliki MySQL memang yang biasanya banyak dibutuhkan dalam aplikasi Web. Misalnya, klausa LIMIT SQL-nya, praktis untuk melakukan paging. Atau jenis indeks field FULLTEXT, untuk full text searching. Atau sebutlah kekayaaan fungsi-fungsi builtinnya, mulai dari memformat dan memanipulasi tanggal, mengolah string, regex, enkripsi dan hashing. Yang terakhir misalnya, praktis untuk melakukan penyimpanan password anggota situs.
Ketiga, MySQL memiliki overhead koneksi yang rendah. Soal kecepatan melakukan transaksi atau kinerja di kondisi load tinggi mungkin bisa diperdebatkan dengan berbagai benchmark berbeda, tapi kalau soal yang satu ini MySQL-lah juaranya. Karakteristik ini membuat MySQL cocok bekerja dengan aplikasi CGI, di mana di setiap request skrip akan melakukan koneksi, mengirimkan satu atau lebih perintah SQL, lalu memutuskan koneksi lagi. Cobalah melakukan hal ini dengan Interbase atau bahkan Oracle. Maka dengan load beberapa request per detik saja server Web/database Anda mungkin akan segera menyerah karena tidak bisa mengimbangi beban ini.
More aboutPengertian Dasar MYSQL

Tutorial Dasar PHP & MySQL

Posted by HUMANIKA YUDHARTA PASURUAN FOREVER


Pada tutorial kali ini, kita akan mencoba melakukan operasi – operasi dasar pada PHP MySQL.

1. Membuat koneksi
$hostmysql = “localhost”;
$username = “mysqlusername”;
$password = “mysqlpassword”;
$database = “namadatabase”;

$conn = mysql_connect(”$hostmysql”,”$username”,”$password”);
if (!$conn) die (”Koneksi gagal”);
mysql_select_db($database,$conn) or die (”Database tidak ditemukan”); >


Penjelasan Script:a. mysql_connect digunakan untuk membuat koneksi dari PHP ke server MySQL. Data mengenai hostname, mysql username, dan password yang digunakan telah diwakilkan oleh variabel $hostmysql, $username, $password. Penulisannya akan sama dengan:
mysql_connect(”localhost”,”username”,”password”);


b. mysql_select_dbuntuk memilih database yang akan digunakan.


c. if (!$conn) die (”Koneksi gagal”); jika koneksi gagal dibuat (!$conn), maka akan muncul pesan kesalahan .Setiap operasi PHP yang berhubungan dengan MySQL, akan membutuhkan sintaks diatas. agar lebih mudah, lebih baik disimpan terlebih dahulu dengan nama konfig.php. Jika sintaks tersebut dibutuhkan lagi, maka kita melakukan include terhadap file konfig.php tersebut.


2. Membuat tabel pada MySQL

include (”konfig.php”);
mysql_query(”CREATE TABLE user (
namadpnVARCHAR(20),
namablkg VARCHAR(20),
negara VARCHAR(20))”); ?>


Penjelasan script:
1. include (”konfig.php”);perintah include digunakan untuk mengikut sertakan sebuah file (pada contoh diatas adalah file konfig.php).
2. mysql_queryformat umum dari perintah ini adalah mysql_query(string dari query).
mysql_query akan sering dijumpai pada artikel kali ini.
3. Memasukkan data pada tabelinclude (”konfig.php”);
$insert = “INSERT INTO users (namadpn,namablkg,negara)
VALUES (’Saya’,’Sendiri’,’Indonesia’)”;
mysql_query($insert) or die (”tidak dapat memasukkan data ke tabel”);?>

4 . Menampilkan data dari tabel
include (”konfig.php”);
$query = “SELECT * FROM user”;
$result = mysql_query($query);
$numrows = mysql_num_rows($result);
while($row = mysql_fetch_array($result)){
echo “Jumlah data: $numrows
”;

echo “Nama Depan: $row[namadpn]
”;

echo “Nama Belakang: $row[namablkg]
”;

echo “Negara: $row[negara]”;
} ?>

Penjelasan script:1. mysql_num_rows
digunakan untuk menghitung jumlah baris yang didapat dari hasil eksekusi query (mysql_query).
2. while ( ) {}
digunakan untuk melakukan perulangan selama data yang yang diinginkan masih ada. (dalam contoh diatas: akan menampilkan semua isi dari table).
3. mysql_fetch_arraymenampilkan data dari tabel dalam bentuk array
More aboutTutorial Dasar PHP & MySQL

Mengenai Aray Dengan Pascal

Posted by HUMANIKA YUDHARTA PASURUAN FOREVER


Bab 4 Array 
Array adalah tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang mempunyai tipe sama. Komponen-komponen tersebut disebut sebagai komponen type, larik mempunyai jumlah komponen yang jumlahnya tetap. Banyaknya komponen dalam larik ditunjukkan oleh suatu index, dimana tiap komponen di array dapat diakses dengan menunjukkan nilai indexnya atau subskript. Array dapat bertipe data sederhana seperti byte, word, integer, real, bolean, char, string dan tipe data scalar atau subrange. Tipe larik mengartikan isi dari larik atau komponen- komponenya mempunyai nilai dengan tipe data tersebut. 
Contoh: 
Var 
Untai : array[1..50] of Integer; 
Pada contoh Array dengan nama untai telah dideklarasikan dengan tipe integer, dengan jumlah elemen maksimum 50 elemen, nilai dari elemen array tersebut diatas harus bertipe integer. 

Contoh Program : 

Program Contoh_Array_Input; Uses Crt; Var Bilangan : array[1..50] of Integer; Begin ClrScr; Bilangan[1]:=3; Bilangan[2]:=29; Bilangan[3]:=30; Bilangan[4]:=31; Bilangan[5]:=23; Writeln('nilai varibel bilangan ke 3 =',Bilangan[3]); Readln; End. 

Array juga dapat dideklarasikan bersama dengan tipe yang beragam seperti contoh dibawah ini : 

Program Contoh_Deklarasi_Array_Beragam; Uses Crt; Var NPM : array[1..20] of string[10]; Nama : array[1..20] of string[25]; Nilai : array[1..20] of real; Umur : array[1..20] of byte; banyak,i : integer; Begin ClrScr; Write('Isi berapa data array yang diperlukan :');Readln(banyak); For i := 1 to banyak Do Begin Write('NPM =');Readln(NPM[i]); Write('Nama =');readln(Nama[i]); Write('Nilai=');readln(Nilai[i]); Write('Umur =');readln(Umur[i]); End; {cetak varibel array} Writeln('NPM NAMA NILAI UMUR '); For i:= 1 to banyak Do Begin Writeln(Npm[i]:10,Nama[i]:25,Nilai[i]:3:2,' ',Umur[i]:3); End; Readln; End. 

Untuk deklarasi array dapat digunakan beberapa cara seperti berikut ini : 

Type Angka = String[20]; Var Nama : Array [1..50] of Angka; Begin End. 

Deklarasi tipe indeks subrange integer Indeks pada array dapat tipe skalar atau subrange, tetapi tidak bisa real. 
Contoh: 
Var 
Nilai : Array[1..10] of Integer; 
pada contoh ini array nilai mempunyai 10 buah elemen yaitu dari 1 sampai 10. Array tersebut dapat dideklarasikan dengan type seperti berikut ini : 

Type 
Skala = 1..10; 
Var 
Nilai : Array [skala] of Integer; 
atau : 
Type 
Skala = 1..10; 
Y = Array[skala] of Integer; 
Var 
Nilai : Y; 
atau : 
Type 
Y = Array[1..10] of Integer; 
Var 
Nilai : Y; 
atau : 
Const 
Atas =1; 
Bawah = 5; 
type 
Y = Array[Atas..Bawah] of Integer; 
Var 
Nilai : Y; 

I. Deklarasi Type Indeks Skalar 
Indeks dari larik dapat berupa tipe skalar. 
Contoh. : 

Program Deklarasi_Indeks_Array_Skalar; Uses Crt; Var Jum : Array[(jan,feb,mar,apr,mei)] of Integer; Begin Jum[jan]:=25; Jum[feb]:=45; Jum[mar]:=21; Jum[apr]:=23; Jum[mei]:=50; Writeln('Jumlah nilai bulan maret =',Jum[mar]); Readln; End. 
dapat juga ditulis : 

type Bln = (jan,feb,mar,apr,mei); Var Jum : Array[bln] of Integer; atau : type Bln =(jan,feb,mar,apr,mei); Var Jum : Array[jan..mei] of Integer;

II. Deklarasi Konstanta Array 
Array tidak hanya dapat berupa suatu varibel yang dideklarasikan di bagian deklarasi variabel, tetapi dapat juga berupa konstanta (const). 
Contoh Program : 

Program Contoh_Deklarasi_Array_Konstan; Uses Crt; Const Tetap : Array[1..4] of Integer=(7,10,21,20); Var i : Integer; Begin For i:= 1 to 4 Do Writeln('Nilai Konstan array ke ',i:2,' =',Tetap[i]); Readln; End. 
konstanta array dapat juga berupa ketetapan dalam bentuk karakter seperti berikut. 
Contoh Program : 

Program Contoh_Konstan_Array_Char_; Uses Crt; Const Huruf : Array[0..5] of Char=('A','B','C','D','E','F'); Var i : Integer; Begin For i:= 0 to 5 Do Writeln('Nilai konstan array ke',i:2,' = ',Huruf[i]); Readln; End. 
Konstanta array dapat juga berupa string seperti berikut ini. 
Contoh Program : 

Program Constanta_Array_String; Uses Crt; Type A = Array [1..5] of String; Const Nama : A = ('basic','pascal','cobol','paradox','dbase'); Var i : Integer; Begin For i:= 1 to 5 Do Writeln('Nilai Array ke-',i:2,'= ',Nama[i]); readln; end. 

Dalam pascal string merupakan array dari elemen- elemen karakter seperti berikut : 
Contoh Program : 

Program String_Adalah_Array_Tipe_Char; Uses Crt; Var Nama : string; i : Integer; Begin Nama:='Turbo Pascal'; For i:= 1 to Length(nama) Do Writeln('Elemen ',i,' dari ',Nama,'= ',Nama[i]); Readln; End. 

contoh program bilangan prima dengan menggunakan bantuan array. 
Contoh program : 

Program Mencari_Bilangan_Prima_Dengan_Array; Uses Crt; Var Prima : Array[1..100] of Integer; i,j : Integer; bil : Integer; Begin ClrScr; For i := 2 to 100 Do Begin Prima[i]:=i; For j:= 2 to i-1 Do Begin bil := (i mod j); {* i dibagi j dicek apakah 0*} If bil = 0 then Prima[i]:=0; {*jika habis dibagi,berarti bkn prima*} End; If Prima[i]<> 0 Then Write(Prima[i],' '); {*cetak array yg prima*} End; Readln; End. 

Contoh pengurutan data dengan metode buble sort, yaitu dengan cara penukaran, dapat dilihat pada contoh dibawah ini : 
Contoh Program : 

Program Penggunaan_Array_Untuk_Sortir_Buble_Sort; Uses Crt; Var nil1 : Array[1..100] of Integer; n,i,j,dum : Integer; Begin ClrScr; Write('mau isi berapa data acak (integer) ='); readln(n); For i := 1 to n Do Begin Write('Data Ke ',i,':');Readln(nil1[i]); End; {* penyapuan proses} for i:= 1 to n-1 do begin for j:= i to n do begin if nil1[j]begin 
dum:=nil1[j]; 
nil1[j]:=nil1[i]; 
nil1[i]:=dum; 
end; 
end; 
end; 
writeln; 
writeln('Hasil Sortir'); 
for i := 1 to n do 
write(nil1[i]:3); 
readln; 
end. 


III. Array Dua Dimensi 
Di dalam pascal Array dapat berdimensi lebih dari satu yang disebut dengan array dimensi banyak (Multidimensional array), disini akan dibahas array 2 dimensi saja. Array 2 dimensi dapat mewakili suatu bentuk tabel atau matrik, yaitu indeks pertama menunjukkan baris dan indeks ke dua menunjukkan kolom dari tabel atau matrik. 
1 2 
1 2 3 
Untuk mengetahui cara mendeklarasikan dari penggunaan aray dua dimensi dapat dilihat pada listing program dibawah ini . 

Contoh Program: 

Program Deklarasi_Array_Dua_Dimensi; Uses Crt;Var Tabel : Array[1..3,1..2] of Integer;i,j : Integer;Begin ClrScr; Tabel[1,1]:=1; Tabel[1,2]:=2; Tabel[2,1]:=3; Tabel[2,2]:=4; Tabel[3,1]:=5; Tabel[3,2]:=6; For I := 1 to 3 Do Begin For J:= 1 to 2 Do Begin Writeln('Elemen ',i,',',j,'= ',tabel[i,j]); End; End; Readln; End. 


IV. Alternatif Deklarasi Array Dua Dimensi. 
Ada beberapa cara dalam mendeklarasikan array dua dimensi, beberapa cara tersebut dapat dilihat dibawah ini : 
Contoh : 

Var Tabel : Array[1..3] of Array[1..2] of Byte; atau : Type Matrik = Array[1..3,1..2] of Byte; Var Tabel : Matrik; atau : Type Baris = 1..3; Kolom = 1..2; Matrik = Array[Baris,Kolom] of Byte; Var Tabel : Matrik; atau : Type Baris = 1..3; Kolom=1..2; Matrik= Array[Baris] of Array[Kolom] of Byte; Var Tabel : Matrik; Dibawah ini akan diberikan listing program penggunaan array dua dimensi dalam aplikasi penjumlahan matrik : Contoh Prorgam: Program Penjumlahan_Matrik; Uses Crt; Var Matrik1,Matrik2, Hasil : Array[1..3,1..2] of Integer; i,j : Integer; Begin ClrScr; { input matrik ke satu } Writeln(' Elemen matrik satu'); For i := 1 to 3 Do Begin For j := 1 to 2 Do Begin Write('Elemen baris -',i,' Kolom -',j,'= '); Readln(matrik1[i,j]); End; End; {input matrik ke dua} Writeln('input elemen matrik dua'); For i:= 1 to 3 Do Begin For j:= 1 to 2 Do Begin Write('Elemen baris -',i,' kolom -',j,'= '); Readln(matrik2[i,j]); End; End; {proses penjumlahan tiap elemen} For i := 1 to 3 Do Begin For j:= 1 to 2 Do Begin Hasil[i,j]:=Matrik1[i,j]+Matrik2[i,j]; End; End; {proses cetak hasil} For i:= 1 to 3 Do Begin For j:= 1 to 2 Do Begin Write(Hasil[i,j]:6); End; Writeln; End; Readln; End. 


V. Array Sebagai Parameter 
Array dapat digunakan sebagai parameter yang dikirimkan baik secara nilai (by value) atau secara acuan (by reference) ke procedure atau ke function. Procedure yang menggunakan parameter berupa array harus dideklarasikan di dalam judul procedure yang menyebutkan parameternya bertipe array. 

Contoh Program : 

Program Contoh_Pengiriman_Parameter_Array_Di_Procedure; Uses Crt; Const Garis ='---------------------------------------------------'; Type Untai = Array[1..10] of String[15]; Bulat = Array[1..10] of Integer; Huruf = Array[1..10] of Char; Var i,Banyak : Integer; Procedure Proses(Nama:Untai;Nilai:Bulat); Var Ket : String; Abjad : Char; Begin Writeln(Garis); Writeln('Nama Nilai Abjad Keterangan'); Writeln(Garis); For i := 1 to Banyak Do Begin If Nilai[i] > 90 Then Begin Abjad:='A'; Ket :='Istimewa'; End; If (Nilai[i]<90) And (Nilai[i]>70) Then Begin Abjad:='B'; Ket :='Memuaskan'; End; If (Nilai[i]<70) And (Nilai[i]>60) Then Begin Abjad:='C'; Ket :='Cukup'; End; If (Nilai[i]<60) And (Nilai[i]>45) Then Begin Abjad:='D'; Ket :='Kurang'; End; If Nilai[i]< 45 Then Begin Abjad:='E'; Ket :='Sangat kurang'; End; Writeln(Nama[i]:15,' ',Nilai[i]:4,' ',Abjad,' ',Ket:15); End; Writeln(Garis); End; Procedure Masuk_Data; Var Nama : Untai; Nilai : Bulat; Begin Write('Banyak data =');Readln(Banyak); For i:= 1 to Banyak Do Begin ClrScr; Writeln('Data ke - ',i); Write('Nama =');readln(Nama[i]); Write('Nilai =');readln(Nilai[i]); End; Proses(Nama,Nilai); End; {modul Utama} Begin Masuk_Data; Readln; End. 
Referensi :
# Lepkom Universitas Gunadarma.
# Dasar-dasar Pemrograman Pascal, Teori dan Program terapan , Ir.P. Insap Santosa, M.Sc.
dum:=nil1[j]; nil1[j]:=nil1[i]; nil1[i]:=dum; end; end; end; writeln; writeln('Hasil Sortir'); for i := 1 to n do write(nil1[i]:3); readln; end. 


III. Array Dua Dimensi 
Di dalam pascal Array dapat berdimensi lebih dari satu yang disebut dengan array dimensi banyak (Multidimensional array), disini akan dibahas array 2 dimensi saja. Array 2 dimensi dapat mewakili suatu bentuk tabel atau matrik, yaitu indeks pertama menunjukkan baris dan indeks ke dua menunjukkan kolom dari tabel atau matrik. 
1 2 
1 2 3 
Untuk mengetahui cara mendeklarasikan dari penggunaan aray dua dimensi dapat dilihat pada listing program dibawah ini . 

Contoh Program: 
Program Deklarasi_Array_Dua_Dimensi; 
Uses Crt;
Var Tabel : Array[1..3,1..2] of Integer;
i,j : Integer;
Begin 
ClrScr; 
Tabel[1,1]:=1; 
Tabel[1,2]:=2; 
Tabel[2,1]:=3; 
Tabel[2,2]:=4; 
Tabel[3,1]:=5; 
Tabel[3,2]:=6; 
For I := 1 to 3 Do Begin For J:= 1 to 2 Do Begin Writeln('Elemen ',i,',',j,'= ',tabel[i,j]); 
End; 
End; 
Readln; 
End. 


IV. Alternatif Deklarasi Array Dua Dimensi. 
Ada beberapa cara dalam mendeklarasikan array dua dimensi, beberapa cara tersebut dapat dilihat dibawah ini : 
Contoh : 
Var 
Tabel : Array[1..3] of Array[1..2] of Byte; 
atau : 
Type 
Matrik = Array[1..3,1..2] of Byte; 
Var 
Tabel : Matrik; 
atau : 
Type 
Baris = 1..3; 
Kolom = 1..2; 
Matrik = Array[Baris,Kolom] of Byte; 
Var 
Tabel : Matrik; 
atau : 
Type 
Baris = 1..3; 
Kolom=1..2; 
Matrik= Array[Baris] of Array[Kolom] of Byte; 
Var 
Tabel : Matrik; 
Dibawah ini akan diberikan listing program penggunaan array dua dimensi dalam aplikasi penjumlahan matrik : 
Contoh Prorgam: 
Program Penjumlahan_Matrik; 
Uses Crt; 
Var 
Matrik1,Matrik2, Hasil : Array[1..3,1..2] of Integer; 
i,j : Integer; 
Begin 
ClrScr; 
{ input matrik ke satu } 
Writeln(' Elemen matrik satu'); 
For i := 1 to 3 Do 
Begin 
For j := 1 to 2 Do 
Begin 
Write('Elemen baris -',i,' Kolom -',j,'= '); 
Readln(matrik1[i,j]); 
End; 
End; 
{input matrik ke dua} 
Writeln('input elemen matrik dua'); 
For i:= 1 to 3 Do 
Begin 
For j:= 1 to 2 Do 
Begin 
Write('Elemen baris -',i,' kolom -',j,'= '); 
Readln(matrik2[i,j]); 
End; 
End; 
{proses penjumlahan tiap elemen} 
For i := 1 to 3 Do 
Begin 
For j:= 1 to 2 Do 
Begin 
Hasil[i,j]:=Matrik1[i,j]+Matrik2[i,j]; 
End; 
End; 
{proses cetak hasil} 
For i:= 1 to 3 Do 
Begin 
For j:= 1 to 2 Do 
Begin 
Write(Hasil[i,j]:6); 
End; 
Writeln; 
End; 
Readln; 
End. 


V. Array Sebagai Parameter 
Array dapat digunakan sebagai parameter yang dikirimkan baik secara nilai (by value) atau secara acuan (by reference) ke procedure atau ke function. Procedure yang menggunakan parameter berupa array harus dideklarasikan di dalam judul procedure yang menyebutkan parameternya bertipe array. 

Contoh Program : 
Program Contoh_Pengiriman_Parameter_Array_Di_Procedure; 
Uses Crt; 
Const 
Garis ='---------------------------------------------------'; 
Type 
Untai = Array[1..10] of String[15]; 
Bulat = Array[1..10] of Integer; 
Huruf = Array[1..10] of Char; 
Var 
i,Banyak : Integer; 
Procedure Proses(Nama:Untai;Nilai:Bulat); 
Var 
Ket : String; 
Abjad : Char; 
Begin 
Writeln(Garis); 
Writeln('Nama Nilai Abjad Keterangan'); 
Writeln(Garis); 
For i := 1 to Banyak Do 
Begin 
If Nilai[i] > 90 Then 
Begin 
Abjad:='A'; 
Ket :='Istimewa'; 
End; 
If (Nilai[i]<90) And (Nilai[i]>70) Then 
Begin 
Abjad:='B'; 
Ket :='Memuaskan'; 
End; 
If (Nilai[i]<70) And (Nilai[i]>60) Then 
Begin 
Abjad:='C'; 
Ket :='Cukup'; 
End; 
If (Nilai[i]<60) And (Nilai[i]>45) Then 
Begin 
Abjad:='D'; 
Ket :='Kurang'; 
End; 
If Nilai[i]< 45 Then 
Begin 
Abjad:='E'; 
Ket :='Sangat kurang'; 
End; 
Writeln(Nama[i]:15,' ',Nilai[i]:4,' ',Abjad,' ',Ket:15); 
End; 
Writeln(Garis); 
End; 
Procedure Masuk_Data; 
Var 
Nama : Untai; 
Nilai : Bulat; 
Begin 
Write('Banyak data =');Readln(Banyak); 
For i:= 1 to Banyak Do 
Begin 
ClrScr; 
Writeln('Data ke - ',i); 
Write('Nama =');readln(Nama[i]); 
Write('Nilai =');readln(Nilai[i]); 
End; 
Proses(Nama,Nilai); 
End; 
{modul Utama} 
Begin 
Masuk_Data; 
Readln; 
End. 
Referensi :
# Lepkom Universitas Gunadarma.
# Dasar-dasar Pemrograman Pascal, Teori dan Program terapan , Ir.P. Insap Santosa, M.Sc.
More aboutMengenai Aray Dengan Pascal